JAKARTA,Terkiniberita - Perusahaan internet dunia seperti Google, Facebook, dan Twitter masing-masing memiliki platform advertising (iklan) sendiri. Platform iklan itu disebut oleh pendiri perusahaan pengepul berita Kurio sebagai platform yang "nyandu."
"Bagi advertiser yang sudah merasakan bagaimana beriklan di Google, Facebook, dan Twitter, mereka tahu iklan di situ kayak narkotika," demikian kata CEO Kurio, David Wayne Ika kepada Terkiniberita.net di sela acara jumpa media, Rabu (25/2/2015) di Jakarta.
Mengapa bisa begitu? Sebab menurut David, iklan di Google, Facebook, dan Twitter, pengaruhnya terhadap brand awareness sebuah produk sangat besar. "Bikin kecanduan, karena begitu langsung distop, maka (brand awareness) akan langsung drop," katanya.
Karena itu, menurut David, brand-brand saat ini mencoba mengalihkan anggaran mereka dari beriklan di Google, Facebook, dan Twitter menjadi untuk membangun aset mereka sendiri.
"Pelan-pelan, mereka (brand) membangun aset sendiri, membangun website dan aplikasi, ujung-ujungnya nanti ke situ," katanya.
Menurut David, cara itu adalah cara yang lebih bagus untuk berkomunikasi dengan konsumen, alih-alih memberikan iklan advertorial secara hard sale.
Tren beriklan yang sedang dalam masa peralihan itulah yang ditangkap oleh Kurio. David menjelaskan, ke depannya Kurio diharapkan bukan sekadar menjadi aplikasi pengepul berita saja, namun juga bisa dimanfaatkan oleh brand-brand sebagai platform beriklan yang lebih "sopan."
Yang dimaksud dengan sopan adalah memberikan suguhan konten yang lebih berkualitas, bukan sekadar advertorial yang hard sale. Sebagai contoh adalah metode iklan native ads, konsumen disuguhi konten yang berisi, sehingga mereka mau membaca dan tidak sadar bahwa materi yang mereka baca sebenarnya adalah iklan.
"Contohnya artikel review mobil, gadget, dan sebagainya, kita kan lebih senang membacanya," ujar David.
Menurut David, konsumen saat ini sudah bisa membedakan mana konten advertorial yang bagus dan yang sifatnya hard sale. Yang terakhir disebut itulah yang kini kian banyak ditinggalkan.
"Kalau banner iklan di mobile site, banyak yang sudah tidak mau klik, mereka makin pintar, bahkan ada yang sampai memasang ad blocker di browser lho," katanya.
- Judul : Iklan di Facebook Disamakan seperti Narkotika
- Penulis : Unknown
- Kategori : Berita
-
Rating : 100% based on 10 ratings. 5 user reviews.
Item Reviewed: Iklan di Facebook Disamakan seperti Narkotika
9 out of 10 based on 10 ratings. 9 user reviews.
0 komentar
Berkomentarlah dengan Bahasa yang Relevan dan Sopan,komentar sesuai berita dan link.. #Salam Admin Terkiniberita.net! ^_^